Ikan hias kini dianggap sebagai salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Ikan yang indah dan unik ini dapat diekspor ke negara lain.
Tentunya pengiriman membutuhkan penanganan khusus untuk memastikan ikan tetap hidup dan sehat di negara tujuan. Doni Esmanto, Asisten Khusus Bidang Informasi dan Kemasyarakatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengatakan ekspor ikan hias Indonesia meningkat sebesar $27,6 juta antara tahun 2017 dan 2021, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Dari $34,5 juta pada tahun 2017 menjadi $34,5 juta pada tahun 2021, CAGR sebesar 6,11%.
“Secara spesies, ekspor ikan hias Indonesia didominasi arwana, benih ikan hias, cupang, coki intan, dan oscar. Negara tujuan ekspor utama adalah Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, Vietnam, dan China,” ujarnya kepada Detikcom, Minggu. . (14 Mei 2023).
Negara tujuan ekspor yang potensial adalah Vietnam dengan CAGR 154,2%, Hong Kong dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 82,1%, dan Australia dengan CAGR 32,25%, ujarnya.
Ikan akuarium ini memiliki efek riak tidak hanya dalam perdagangan ikan hias, tetapi juga dalam industri pendukung seperti pakan, tanaman air, akuarium dan asesorisnya, serta jasa pemeliharaan, kata Dhoni.
Pengelola Pasar Ikan Hias Barong Mardiensyah mengatakan, sudah banyak pedagang pasar yang sukses menjual ikan hias ke luar negeri. “Ada pedagang yang menjual ikan cupang ke Dubai dan banyak negara lain,” ujarnya.
Lanjutkan di halaman berikutnya.
Mardiansyah mengatakan ekspor ikan hias ini membutuhkan kemasan khusus. Hal ini untuk menjaga agar ikan tetap aman sampai di negara tujuan.
Salah satu ekspedisi yang menyediakan jasa pengiriman ikan akuarium adalah TIKI. Mengutip laman resmi TIKI, disebutkan bahwa pengiriman ikan akuarium termasuk dalam kategori ikan tropis hidup dengan moda transportasi udara.
Untuk pengiriman udara, ongkos kirim tambahan akan dikenakan. Seluruh pengiriman ikan hias yang melewati TIKI CGK kemudian harus melengkapi daftar pengepakan angkutan yang memastikan isi kiriman ikan hias tersebut.
TIKI juga memiliki beberapa ketentuan pengiriman. Misalnya, makanan ikan harus dibatasi sebelum dikirim agar tidak banyak terbuang saat dikirim. Hal ini karena limbah ikan mencemari kemasan dengan amoniak yang terkandung dalam limbah ikan. Amonia ini kemudian meracuni ikan dan membuatnya lebih mungkin mati selama pengiriman.
Kemudian kumpulkan ikan dengan jenis dan ukuran yang sama dan jangan tinggalkan di tempat yang sama jika ikan yang dikirim berbeda jenis atau ukurannya. Hal ini karena kombinasi ikan dengan jenis dan ukuran yang berbeda memungkinkan ikan tersebut bertarung di dalam hingga mati.
Kemudian sesuaikan jumlah ikan akuarium yang ingin Anda tempatkan pada tempatnya. Jika Anda mengirim ikan akuarium dalam jumlah banyak, tambahkan plastik untuk menampungnya agar tidak sesak.
Gunakan plastik yang tidak terlalu kecil agar ikan dapat bergerak bebas. Berikan oksigen pada plastik untuk mencegah mati lemas selama pengangkutan dan mengurangi kemungkinan ikan mati dalam perjalanan.